potretselebriti.com – Film Indonesia yang berjudul Gita Cinta dari SMA (2023) ini menceritakan kembali pasangan kekasih legendaris bernama Galih dan Ratna. Kisah cinta mereka ini sangat mempengaruhi banyak pasangan muda di tahun 80-an. Untuk memperkenalkan kisah cinta klasik mereka kepada generasi muda, Monty Tiwa memperkenalkan Gita Cinta dari SMA (1979) yang dibuat ulang oleh sutradara Arizal. Lika-liku Galih dan Ratna dalam perjuangan cinta mereka semasa SMA, kisah cinta klasik ini akan menggugah hati penonton. Monty Tiwa tidak hanya mempertahankan judul yang sama, tetapi ia juga berusaha keras untuk membawa adegan tahun 70-an menjadi kesan nostalgia. Film Gita Cinta dari SMA berlatar tahun 1980-an dan mengisahkan seorang mahasiswa baru Ratna Suminar (Prilly Latuconsina). Tokoh Ratna Suminar kali ini diperankan Prilly Latuconsina. Prilly yang sejatinya berusia 27 tahun berusaha keras kembali menjadi remaja SMA tahun 1980-an, mulai dari gaya bicara, potongan rambut hingga penampilan.
Di sekolah, Ratna bertemu dengan Galih Rakasivi (Isaiah Abraham) yang menyendiri dan acuh tak acuh. Sampai saat itu, keduanya saling tertarik dan jatuh cinta. Namun karena perbedaan kelas sosial, hubungan mereka ditentang oleh ayah Ratna (Dwi Sasono). Orang Tua Ratna sangat tidak menyukai Galih yang berasal dari kalangan biasa saja dan urakan. Mereka lantas mencari berbagai cara memisahkan kisah cinta Galih dan Ratna, mulai dari menjodohkan Ratna hingga mengancam Galih. boleh diibaratkan sebagai Romeo dan Juliet versi Indonesia
Pahitnya cinta pertama dalam film Gita Cinta dari SMA membawa kembali nostalgia yang dirindukan perfilman Indonesia. Film ini bertaburan Aktris dan aktor berbakat dalam proyek ini diproduksi oleh Monty Tiwa. Dari Prilly Latuconsina, Arla Ailani, Chantiq Schagerl, Abun Sungkar, Fadi Alaydrus, Dewi Gita, Putri Ayudya, Dwi Sasono, Priscilla Unik, Sita Nursanti, Irgi Fahrezi, Augie Fantinus, Fitria Sechan, Nugie, Asty Ananta, Calvin Jeremy dan sederet lainnya Nama seorang aktor.
Lika-liku Galih dan Ratna dalam perjuangan cinta mereka semasa SMA, kisah cinta klasik ini akan menggugah hati penonton. Monty Tiwa tidak hanya mempertahankan judul yang sama, tetapi ia juga berusaha keras untuk membawa adegan tahun 70-an menjadi kesan nostalgia. Galih dan Ratna versi asli dirilis pada 1979 sangat populer dan menjadi trend setter di era 1980-an sebagai ikon hubungan kisah remaja SMA. Bahkan Galih dan Ratna menjadi judul sebuah lagu.(red)